Sabtu, 03 November 2012

Penyusunan Proposal Usaha


1.   Pengertian Proposal Usaha
Proposal usaha adalah suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana.

2.  Faktor-faktor yang Harus Diperhatikan dalam Proposal Usaha
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam proposal usaha, diantaranya :
a.    Tujuan yang realistis;
b.    Fleksibilitas;
c.    Batasan waktu;
d.    Komitmen.
Ada beberapa informasi yang harus dipersiapkan dan umumnya tercakup dalam sebuah proposal usaha, diantaranya :

a.    Uraian usaha;
b.    Produk;
c.    Lokasi;
d.    Pasar;
e.    Persaingan;
f.     Laporan keuangan;
g.    Manajemen;
h.    Personalia;
i.     Proposal kredit;
j.     Lampiran pelengkap lainnya.

Ada tigal hal yang diperlukan dari calon wirausaha dalam mempersiapkan proposal usaha, yaitu sebagai berikut.
a.    Wirausaha harus memiliki pengetahuan teknologi dan daya kreativitas.
b.    Wirausaha harus memiliki kemampuan pemasaran.
c.    Wirausaha juga harus mampu memiliki kemampuan untuk membuat proyeksi finansial.

3.  Manfaat Proposal Usaha
Proposal usaha memiliki manfaat besar dalam perkembangan perusahaan, diantaranya :
a.    Berguna untuk membandingkan antara perkiraan dengan kenyataan;
b.    Mengembangkan dan menguji strategi serta hasil yang diharapkan;
c.    Menyediakan alat komunikasi untuk memaparkan dan meyakinkan gagasannya kepada pihak lain secara menyeluruh;
d.    Membantu wirausahawan untuk dapat berpikir kritis dan objektif atas usahanya;
e.    Persaingan ekonomi dan analisis financial yang masuk dalam subjek proposal usaha dapat mendekati asumsi-asumsi secara cermat, mengenai seberapa besar tingkat keberhasilan dalam usaha.

4.  Petunjuk Penyusunan Proposal Usaha
Menetapkan jenis usaha yang diinginkan sekaligus menguntungkan adalah pekerjaan yang tidak mudah. Seorang wirausaha harus mencari informasi selengkap-lengkapnya, kira-kira usha apa yang paling cocok dan menguntungkan di kemudian hari. Setelah memiliki keyakinan yang mantap dan keterampilan yang sesuai, langkah selanjutnya adalah menyusun proposal usaha. Proposal usaha harus dibuat dan disusun berdasarkan analisis wirausahawan dengan menggunakan analisis SWOT. Analisis ini meliputi ke3kuatan usaha, kelemahan yang harus diantisipasi, peluang yang harus diambil, dan ancaman yang akan dihadapi, terutama para pesaing. Dalam penyusunan proposal usaha, wirausahawan harus memerhatikan petunjuk-petunjuk diantaranya:
a.    Menetapkan jenis usaha yang diinginkan
b.    Menetapkan aspek produk yang akan dibuat
c.    Menetapkan aspek pemasaran produk
d.    Menetapkan aspek teknis, penyaluran produk (distribusi)
e.    Menetapkan aspek organisasi dan maqmajemen
f.     Menetapkan aspek yuridis
g.    Melaksanakan aspek administrasi
h.    Mengetahui aspek sumber keuangan
i.     Mempelajari aspek kebijakan pemerintah
j.     Mempelajari aspek ANDAL (analisis dampak lingkungan).
Selain hal tersebut, saat wirausaha menyusun proposal usaha juga harus mengetahui isi proposal yang pada umumnya memuat hal-hal berikut:
1.     Halaman depan, memuat nama dana alamat perusahaan dan wirausahanya.
2.    Daftar isi, kerangka proposal dan nomor halaman.
3.    Penjelasan perusahaan, strategi dan tim manajemen pengelola perusaha.
4.    Pemasaran, pasar yang dituju, potensi pasar, strategi tentang target konsumen.
5.    Produk yang dihasilkan, kualitas, kuantitas dan keistimewaan produk.
6.    Peningkatan omset penjualan, teknik promosi, tenaga penjual, perwakilan penjualan di daerah.
7.    Permodalan, rencana permodalan dan proyeksinya, neraca pendahuluan serta aliran kas dan pendapatannya.
8.    Apendiks, keterangan yang diperlukan seperti surat-surat kelengkapan Akta pendirian, SITU, SIUP, ANDAL dan sertifikat usaha.

5.  Sistematika Penyusunan Proposal Usaha
Berikut adalah contoh-contoh dari proposal usaha yang harus disusun ketika sudah menentukan dan mengambil sikap akan berwirausaha. Sebagai calon wirausaha, kita bisa memulai dari draf-draf yang sudah umum beredar dan banyak dipergunakan oleh wirausahawan, yaitu sebagai berikut :
Draft Proposal Bentuk I
Bagian I        :         Pendahuluan
A.   Nama dan alamat perusahaan
B.    Nama dan alamat pemilik
C.   Nama dan alamat penanggung jawab
D.   Informasi tentang bisnis yang dilaksanakan
Bagian II       :         Rangkuman Eksekutif
                             Menjelaskan secara eksplisit proposal usaha
Bagian III      :         Analisis Industri
A.   Perspektif masa depan usaha
B.    Analisis persaingan
C.   Segmentasi pasar yang akan dimasuki
D.   Ramalan produk yang dihasilkan
Bagian IV      :         Deskripsi Usaha
A.   Produk yang dihasilkan
B.    Jasa pelayanan
C.   Ruang lingkup usaha
D.   Personalia dan perlengkapan kantor
E.    Latar belakang indentitas pengusaha
Bagian V       :         Rencana Produksi
A.   Proses produksi
B.    Keadaan gedung dan perlengkapannya
C.   Sumber-sumber bahan baku
Bagian VI      :         Rencana Pemasaran
A.   Penetapan harga
B.    Pelaksanaan distribusi
C.   Promosi yang akan dilakukan
D.   Pengembangan produk
Bagian VII     :         Perencanaan Organisasi
A.   Informasi tentang partner (rekan bisnis)
B.    Uraian tentang jabatan (job description)
C.   Latar belakang anggota tim manajemen
D.   Peranan dan tanggung jawab personalia
Bagian VIII    :         Risiko
A.   Evaluasi tentang kelemahan usaha
B.    Gambaran tengtang teknologi
Bagian IX      :         Perencanaan permodalan
A.   Neraca permulaan perusahaan
B.    Proyeksi aliran kas
C.   Analisis titik impas (BEF)
D.   Sumber-sumber permodalan
Bagian X       :         Apendiks
A.   Surat-surat
B.    Data penelitian pasar
C.   Surat kontrakdan dokumen lainnya
D.   Daftar harga dan pemasok barang
Selain draf tersebut, ada juga bentuk alternatif lainnya, yakni :
I.         Latar Belakang
Mencakup latar belakang pendirian perusahaan, keadaan persaiangan, masih terbuka peluang usaha, fasilitas yang dimiliki, dan prospek usaha di masa yang akan datang.
II.        Identitas Pemilik
Meliputi nama pemilik, tempat, dan tanggal lahir, alamat rumah dan telepon, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan terakhir, kursus yang pernah diikuti, dan pengalaman kerja.
III.      Data Perusahaan
Berisi nama perusahaan, alamat kantor dan nomor telepon, bidang usaha, bentuk badan usaha, bank, mulai berdiri, dan susunan pengurus.
IV.      Aspek Produksi
Meliputi jenis dan jumlah mesin yang digunakan, kapasitas produksi, jumlah produksi rata-rata per bulan, sumber bahan baku, jika untuk pertokoan maka jelaskan jenis barang yang dijual, sumber barang dan cara pembelian.
V.        Aspek Pemasaran
Di sini dijelaskan system distribusi, system pembayaran dari pembeli, konsumen sasaran, wilayah pemasaran, penguasaan pasar, segmentasi pasar, keuntungan rata-rata dari penjualan.
VI.      Aspek Keuangan
Dicantumkan kebutuhan uang rata-rata per bulan untuk bahan baku, bahan penolong, upah gaji, biaya umum, ATK, bunga, pajak, dan lain-lain.


Sumber         :
Firmansyah, S.Pd, Imam dan Yoeningsih, S.Pd. 2007. KEWIRAUSAHAAN. Bandung: berkhidmat untuk ilmu

2 komentar:

  1. makasih buat materinya... izin kopi buat bahan ajar :)

    BalasHapus
  2. terimakasih buat materinya ... izin copy ya buat bahan ajar semoga amal nya barokah

    BalasHapus